Gempa dahsyat magnitudo 7,7 yang mengguncang Myanmar pada hari Jumat, 28 Maret 2025, telah menyebabkan dampak serius di beberapa wilayah sekitar, termasuk di kota Bangkok, Thailand. Sejumlah 17 rumah sakit di Bangkok mengalami kerusakan parah, menelantarkan ratusan pasien yang tengah dirawat. Kejadian ini memicu respons tanggap darurat di seluruh negeri, dengan institusi kesehatan setempat bekerja keras untuk menanggulangi konsekuensi bencana ini.
Kerusakan dan Penanganan Awal
Menteri Kesehatan Masyarakat Thailand, Somsak Thepsuthin, mengungkapkan bahwa gempa tersebut telah menyebabkan kerusakan signifikan pada infrastruktur medis di Bangkok. Goncangan kuat dari gempa, yang pusatnya berlokasi di Myanmar, terasa hingga ibu kota Thailand, meretakan bangunan dan mengakibatkan kerusakan fasilitas kesehatan. Laporan kerusakan ini mencakup retaknya bangunan, rusaknya peralatan medis, dan kerusakan struktural lainnya yang mengganggu operasional rumah sakit.
Langkah-langkah langsung yang ditempuh melibatkan pengaktifan Tim Perawatan Kesehatan Mental dari Departemen Kesehatan Mental untuk memberikan dukungan kepada korban bencana. Selain itu, direktur rumah sakit telah diberi instruksi untuk menilai keamanan gedung sebelum menerima pasien kembali untuk perawatan. Jika bangunan dinyatakan aman, operasi medis dapat dilanjutkan dengan kewaspadaan ekstra.
Kondisi Pasien dan Infrastruktur
Di antara berbagai fasilitas medis yang terdampak, Rumah Sakit Lerdsin di distrik Bang Rak melaporkan adanya bangunan yang retak dan jalur pejalan kaki yang runtuh, meskipun tidak ada cedera serius pada staf atau pasien. Namun, tragedi menimpa di Institut Kesehatan Anak Nasional Queen Sirikit di distrik Ratchathewi, di mana seorang bayi berusia satu bulan meninggal karena komplikasi akibat pendarahan otak setelah terjadi gempa.
Peristiwa ini juga memperlihatkan kerentanan infrastruktur kesehatan publik dalam menghadapi bencana alam yang tidak terduga. Upaya telah dilakukan untuk mengevakuasi pasien ke fasilitas yang lebih aman, sementara pemerintah setempat berupaya memperbaiki dan mengamankan struktur bangunan yang rusak.
Dampak Hiburan dan Respon Internasional
Gempa yang mengguncang Myanmar juga memiliki efek yang meluas hingga ke negara tetangga lainnya, termasuk Thailand. Seluruh bandara di Thailand sempat menghentikan operasional mereka secara sementara, dan langkah-langkah keamanan tambahan diterapkan untuk memitigasi risiko lebih lanjut. Perdana Menteri Thailand bahkan menetapkan Bangkok sebagai zona darurat untuk memastikan area terdampak mendapatkan prioritas dalam penguatan keamanan dan distribusi bantuan.
Secara internasional, komunitas global mulai menyatakan kekhawatiran dan penawaran bantuan, menunjukkan solidaritas dalam menghadapi rasa duka akibat bencana ini. Dengan kerusakan signifikan dan penanganan krisis yang sedang berlangsung, semua pihak yang terlibat berusaha memastikan keselamatan dan pemulihan yang efektif bagi masyarakat terdampak. Pemerintah Thailand beserta lembaga-lembaga terkait bekerja penuh tekad untuk memulihkan kondisi kota setelah bencana alam ini.