Forum Dialog Ekonomi Digital yang baru-baru ini digelar oleh Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (Komdigi) bekerja sama dengan Industry Task Force (ITF) dan Think Policy menandai langkah penting dalam memperkuat kerjasama antara pemerintah, industri, dan asosiasi digital. Acara ini mengumpulkan berbagai pemangku kepentingan untuk membahas arah kebijakan strategis demi memperkuat ekosistem digital Indonesia.
Tantangan dan Potensi dalam Ekosistem Digital Indonesia
Aju Widya Sari, Direktur Kecerdasan Artifisial dan Ekosistem Teknologi Baru di Komdigi, menekankan pentingnya sinergi antara pelaku industri dan pemerintah dalam membangun ekosistem digital yang kuat di era kecerdasan buatan. “Membangun ekosistem digital yang kokoh bukanlah tugas mudah, tetapi dengan kebijakan yang tepat dan kolaborasi yang erat, kita bisa menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan industri digital,” ungkapnya dalam forum tersebut.
Yuliar Magdalena Zega dari Pusat Pengembangan Aparatur Komdigi menambahkan bahwa kolaborasi ini penting untuk memastikan talenta digital Indonesia dapat bersaing di kancah internasional. “Pemerintah terus menggandeng industri dalam membangun talenta digital yang kompetitif. Kolaborasi ini menjamin talenta digital Indonesia siap bersaing di tingkat global,” katanya.
Teknologi dan Infrastruktur sebagai Fondasi
Sesi pertama forum ini membahas mengenai Pemerintahan dan Infrastruktur Digital, yang menekankan penguatan infrastruktur dan strategi pemerintah dalam mengatasi ketimpangan digital. Prasetya Dwicahya dari Think Policy menyoroti bahwa fokus transformasi digital dalam beberapa tahun mendatang adalah memastikan proses tersebut memberi nilai tambah bagi masyarakat luas, menciptakan rasa aman saat berinteraksi di ruang digital.
Pada bagian ini, Hafil Naufal Rahman, Ketua Bidang Pemerintahan Asosiasi Video Streaming Indonesia, menjelaskan bahwa ada tantangan dalam literasi digital saat ini. Aksesibilitas yang lebih tinggi tidak hanya membuka peluang untuk berkembang, tetapi juga menimbulkan ancaman serius seperti pembajakan konten yang dapat merugikan ekonomi digital dan sektor kreatif. Kolaborasi antara pemerintah, AVISI, dan para pemangku kepentingan sangat penting untuk mengatasi masalah ini.
Peluang dan Tantangan di Era AI
Diskusi pada sesi kedua yang dimoderasi oleh Maria Angelica dari ITF, berfokus pada Kebijakan Digital dan Peluang Industri di Era AI. Norman Sasono, CTO DANA, menekankan pentingnya investasi dalam infrastruktur digital. “Penerapan AI harus didasarkan pada kebutuhan yang jelas dan tujuan yang terukur,” jelasnya. Selain itu, Alfonsius Timboel, COO Halodoc, juga menyoroti bagaimana teknologi digital dapat merevolusi sektor kesehatan. “Teknologi digital di bidang kesehatan bukan lagi sekadar opsi, tetapi sudah menjadi kebutuhan untuk mendukung efisiensi dan aksesibilitas,” tambahnya.
Pentingnya Investasi dalam Talenta Digital
Sesi ketiga yang membahas Talenta Digital menekankan peran penting kemitraan antara sektor publik dan swasta dalam pengembangan talenta. Victor Putra Lesmana, Direktur Bukalapak, menekankan pentingnya investasi dalam pendidikan dan pelatihan. “Keberlanjutan ekonomi digital sangat bergantung pada kesiapan talenta digital kita,” tuturnya.
Forum ini menjadi langkah nyata dalam memperkuat kolaborasi lintas sektor untuk membangun ekosistem digital yang lebih maju dan berkelanjutan di Indonesia. Dengan dukungan dari pemerintah, industri, serta komunitas digital, diharapkan Indonesia dapat menjadi pemain utama dalam ekonomi digital global.