Festival Jazz Golo Mori tahun 2025 di Labuan Bajo, NTT, baru saja menciptakan sejarah tersendiri dengan penampilan Andien yang penuh penghormatan bagi almarhum Titiek Puspa. Dalam acara tersebut, Andien, sebagai salah satu penampil utama, berhasil membawakan lagu “Kupu-Kupu Malam” tanpa latihan sebelumnya, sebuah lagu yang memiliki makna mendalam dan penting bagi banyak generasi Indonesia.
Pentas Emosional di Panggung Jazz Internasional
Musisi jazz berbakat seperti Maliq & D’Essentials dan Sheila Majid juga turut memeriahkan acara, diselingi oleh alunan orkestra Tohpati yang menyuguhkan suasana luar biasa di area terbuka ITDC Golo Mori. Andien, tampil sebagai penampil kedua malam itu, memutuskan untuk menyanyikan lagu-lagu karya maestro musik Indonesia, Titiek Puspa, yang baru saja berpulang, sebagai bentuk penghormatan. Lagu tersebut termasuk “Bimbi” dan “Kupu-Kupu Malam,” dinyanyikan secara medley dan menghasilkan apresiasi hangat dari para penonton.
Andien, dalam sekejap di atas panggung, mengungkapkan keputusan mendadaknya di tengah sesi sound check sehari sebelumnya untuk membawakan lagu-lagu yang awalnya tidak ada dalam daftar penampilan. Keberanian dan improvisasi ini menunjukkan kedalaman emosional dan profesionalisme Andien dalam membawakan lagu yang begitu sarat makna.
Peringatan Karya dan Warisan Titiek Puspa
Sebagai sosok yang dianggap legenda dalam dunia musik Indonesia, Titiek Puspa meninggalkan jejak yang berarti dalam perjalanan musik tanah air. Di tengah pergelaran festival ini, Andien memberikan momen untuk mengenang dan mendoakan Titiek, memastikan bahwa karya dan pengaruhnya tetap hidup dan relevan di antara generasi sekarang.
Andien juga berharap agar festival jazz seperti ini bisa rutin diselenggarakan setiap tahun di Golo Mori, bukan hanya untuk mengenang para legenda musik tapi juga untuk meningkatkan daya tarik Labuan Bajo sebagai destinasi wisata premium. Dengan menggabungkan musik, alam, dan budaya, festival ini menyediakan panggung bagi ekspresi seni yang berkelas dan menyatu dengan keindahan alam setempat.
Integrasi Musik dengan Kehidupan Ekologis
Festival Jazz Golo Mori 2025 memprioritaskan kesinambungan dan pengelolaan lingkungan yang bertanggung jawab. Dengan tema eco-green, festival ini mempromosikan praktik ramah lingkungan, seperti pengelolaan sampah yang baik, penggunaan material daur ulang, serta ketersediaan stasiun isi ulang air minum bagi pengunjung.
Di luar musik, acara ini juga menghadirkan bazar UMKM kreatif, pameran seni, dan program pemberdayaan masyarakat lokal, menawarkan pengalaman yang lebih dari sekadar pergelaran musik. Semangat festival adalah untuk menciptakan pengalaman interaktif dan edukatif, mengedepankan keberlanjutan sambil merayakan seni dan budaya.
Andien, dalam penampilan terakhirnya malam itu, berkolaborasi dengan Sheila Majid untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Eyang Titiek dengan lagu penutup yang menyentuh hati. Festival ini tidak hanya untuk menghibur, tetapi juga mengajak kita mengingat dan meneruskan warisan budaya dan seni dari generasi sebelumnya ke generasi masa kini.