Akun Instagram resmi FIFA World Cup menjadi pusat perhatian di kalangan netizen Indonesia setelah mempublikasikan pantun yang sedang populer di Indonesia. Unggahan ini tidak hanya menyoroti momen kemenangan tim nasional Indonesia, tetapi juga memperkuat hubungan antara konten viral lokal dan platform global.
Pesona Pantun Viral di Media Sosial
Dalam unggahannya, akun @fifaworldcup memajang foto penyerang Timnas Indonesia, Ole Romeny, yang menjadi pahlawan dalam pertandingan melawan Bahrain. Foto tersebut disertai pantun jenaka “Ubur-ubur ikan lele, lagi-lagi Mang Ole,” yang sontak mengundang respons meriah dari netizen. Pantun ini menggambarkan keseruan dari cara-cara unik masyarakat Indonesia dalam mengekspresikan diri melalui sastra lisan.
Reaksi spontan ini menunjukkan bagaimana budaya humor di Indonesia dapat diangkat ke tingkat internasional, terutama ketika FIFA, sebagai otoritas sepak bola dunia, merangkul elemen budaya lokal dalam komunikasinya. Banyak netizen berspekulasi bahwa admin akun tersebut mungkin berasal dari Indonesia atau setidaknya memiliki pengetahuan mendalam tentang tren di Indonesia.
Ole Romeny: Pahlawan di Lapangan
Ole Romeny memegang peran kunci dalam kemenangan tipis 1-0 atas Bahrain pada laga Grup C Babak Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Gol semata wayang tersebut lahir dari umpan cerdas Marselino Ferdinan kepada Romeny yang kemudian melesakkan bola ke dalam gawang lawan, membuat stadion bergemuruh. Performa Romeny tidak hanya penting bagi kemenangan ini, tetapi juga memotivasi tim untuk terus meraih hasil positif dalam perjalanan mereka menuju Piala Dunia 2026.
Strategi dan permainan dari skuad asuhan Patrick Kluivert terbukti efektif, meskipun Bahrain meningkatkan intensitas serangan pada babak kedua. Kompaktnya pertahanan Indonesia menggagalkan berbagai peluang, dan serangan balik yang dilancarkan hampir menambah keunggulan, sayangnya tidak semua kesempatan berhasil dikonversikan menjadi gol tambahan.
Reaksi Netizen dan Euforia Nasional
Selain hasil pertandingan, unggahan pantun dari FIFA ini semakin menyemarakkan euforia pendukung sepak bola tanah air. Dalam semangat kemenangan dan apresiasi, warga net membanjiri komentar dengan antusiasme, mengapresiasi langkah FIFA yang turut merayakan budaya lokal. Sebelumnya, tren pantun semacam ini seringkali ditemukan di platform media sosial Indonesia dan kali ini mendapatkan momentumnya di kancah global melalui sorotan FIFA.
Langkah FIFA untuk memasukkan elemen budaya lokal dalam unggahan mereka bukan hanya suatu penghormatan terhadap Indonesia, tetapi juga upaya untuk menghadirkan konten yang lebih relevan dan menghibur. Keberhasilan ini dapat menjadi contoh baik bagaimana integrasi budaya lokal dan jangkauan global dapat meningkatkan keterlibatan audiens secara lebih luas.
Aktivitas semacam ini oleh lembaga internasional seperti FIFA berpotensi meningkatkan pengaruh dan daya jangkau mereka di negara-negara dengan penonton yang beragam. Situasi ini secara tidak langsung turut memperkuat basis penggemar sepak bola di Indonesia, khususnya di tengah ambisi Indonesia untuk menempatkan diri di peta sepak bola dunia dalam ajang Piala Dunia 2026.