PNM Catat 15,4 Juta Nasabah: Bagaimana Program Mekaar Mengubah Wajah Ekosistem Ultramikro Indonesia?

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat ekosistem ultramikro di Indonesia melalui program pembiayaan berbasis kelompok yang dikenal dengan Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar). Hingga Maret 2025, PNM mencatat sekitar 15,4 juta nasabah Mekaar, sebuah pencapaian signifikan yang menegaskan posisi PNM sebagai salah satu entitas keuangan terkemuka di Indonesia.

Peningkatan Jumlah Nasabah

Saat ini, PNM Mekaar memiliki lebih dari 15 juta nasabah yang tersebar dalam 890.000 kelompok di 6.165 kecamatan dari total sekitar 7.400 kecamatan di Indonesia. Program Mekaar kini menjangkau 452 kabupaten dan kota dari 514 wilayah di seluruh tanah air, bertempat di 36 provinsi. Pertumbuhan ini menunjukkan ketertarikan kuat dari masyarakat terhadap program pemberdayaan ini, terlebih bagi mereka yang bergerak di sektor usaha mikro.

Program Mekaar bertujuan untuk memberikan pembiayaan tanpa agunan kepada perempuan pra-sejahtera yang menjalankan usaha mikro. Dengan ini, PNM berharap dapat membantu mereka dalam memperkuat kapasitas usaha dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga, yang pada akhirnya turut berkontribusi dalam menurunkan angka kemiskinan di Indonesia.

Strategi dan Pencapaian PNM

Berbicara dalam sebuah acara di Menara PNM Jakarta, Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi, menyatakan bahwa program Mekaar kini memasuki tahun kesepuluh sejak diluncurkan dan terus berkomitmen mendukung segmen ultramikro di Indonesia. Fokus utama PNM adalah pada pemberdayaan masyarakat dengan memberikan peluang ekonomi baru, terutama bagi individu yang termasuk dalam kategori miskin ekstrem.

Meskipun tantangan besar dihadapi, termasuk nasabah dari kelompok miskin ekstrem yang mencapai 4,4 juta individu, komitmen PNM untuk mendukung dan memperluas akses keuangan bagi segmen ini tidak pernah surut. Dengan pandangan tersebut, PNM mengedepankan pemberdayaan dan peningkatan kapasitas untuk mendorong kemandirian ekonomi di kalangan pelaku usaha mikro.

Kinerja Keuangan dan Dukungan Stakeholder

Pada akhir tahun fiskal 2024, PNM bersama entitas anaknya mencatatkan laba sebesar Rp1,49 triliun, meskipun sedikit menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp1,64 triliun. Namun, dari sisi operasional dan parameter keuangan lainnya, pertumbuhan yang berkelanjutan tetap terlihat positif. Pendapatan dan beban bunga serta syariah bersih pun mengalami peningkatan sebesar 9,64 persen menjadi Rp13,37 triliun, sementara ekuitas perusahaan tumbuh 16,45 persen menjadi Rp10,55 triliun.

Dalam hal pembiayaan, PNM telah menyalurkan sekitar Rp73,93 triliun hingga akhir tahun 2024. Arief Mulyadi menggarisbawahi bahwa pencapaian ini tidak lepas dari dukungan berbagai stakeholder yang terus mendukung inisiatif pengembangan ekosistem ultramikro di Indonesia.

“Kami didukung berbagai stakeholder, dan kami terus berusaha untuk memperkuat ekosistem yang telah kami bangun,” kata Arief. Komitmen ini diharapkan akan memberikan dampak positif berkelanjutan, tidak hanya bagi penerima manfaat secara langsung, tetapi juga bagi ekonomi nasional dalam skala yang lebih luas.