Prabowo Menuju Hanoi: Langkah Berani Mengukuhkan Kesepakatan Ekonomi dengan Vietnam!

Presiden Prabowo Subianto merencanakan kunjungan balasan ke Hanoi dalam rangka mempererat hubungan bilateral dan menyelesaikan perjanjian Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) antara Indonesia dan Vietnam. Pertemuan ini berlangsung setelah lawatan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam (PKV), Yang Mulia To Lam, ke Indonesia, mencerminkan hubungan yang semakin erat antara kedua negara dengan tujuan menyelesaikan isu yang telah berlangsung selama belasan tahun.

Fokus Kunjungan Prabowo di Vietnam

Presiden Prabowo menyatakan dalam sesi bersama dengan To Lam bahwa ia akan melakukan kunjungan balasan ke Vietnam dalam waktu dekat. Agenda utama dari kunjungan ini adalah penandatanganan perjanjian mengenai garis batas zona ekonomi eksklusif (ZEE) antara Indonesia dan Vietnam. Isu ini telah menjadi perhatian sejak lama, dan penyelesaiannya akan menandai langkah signifikan dalam hubungan ekonomi kedua negara.

“Saya berharap segera menandatangani implementing agreement dalam kerjasama ini,” ujar Prabowo. Hal ini dirasa penting untuk menyelesaikan persoalan yang cukup lama tidak terselesaikan, dan diharapkan memberikan dampak positif terhadap perekonomian kedua negara.

Ratifikasi dan Dampaknya bagi Indonesia

Dalam pernyataannya, Prabowo juga menyebutkan bahwa setelah penandatanganan perjanjian, akan dilakukan proses ratifikasi oleh parlemen masing-masing negara. Proses ini diharapkan berlangsung pada bulan April setelah Idul Fitri, dengan Vietnam juga menargetkan ratifikasi sesegera mungkin.

Ratifikasi ini akan berpengaruh besar bagi kedua negara, tidak hanya dari segi ekonomi, tetapi juga dalam penguatan hubungan politik dan diplomasi di Asia Tenggara. Dengan dirampungkannya perundingan ZEE, potensi sumber daya alam di kawasan ini dapat dimanfaatkan lebih optimal, memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi rakyat kedua negara.

Implikasi Ekonomi dan Diplomasi

Selain fokus pada isu ZEE, Prabowo juga berencana untuk menjajaki kerjasama lain di bidang ekonomi dan pendidikan. Kedua negara diharapkan dapat memperluas jangkauan kerjasama pada sektor-sektor strategis lainnya yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Kunjungan Prabowo ke Vietnam juga dianggap sebagai momentum penting untuk menunjukkan peran aktif Indonesia dalam mendukung stabilitas dan kemitraan regional di Kawasan Asia Tenggara. Hubungan yang lebih erat dengan Vietnam dapat memperkuat posisi Indonesia dalam ASEAN serta mendorong kerjasama yang lebih komprehensif dalam bidang politik, ekonomi, dan sosial budaya.

Dengan upaya diplomasi aktif ini, Prabowo menegaskan komitmen Indonesia untuk terus menjadi mitra strategis bagi negara-negara di kawasan, memperkuat posisi dan peranannya di dunia internasional.