Musim mudik Lebaran setiap tahunnya selalu menjadi momen bagi masyarakat Indonesia untuk pulang ke kampung halaman bertemu keluarga. Tahun ini, PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau PT Pelni hadir kembali untuk memastikan perjalanan mudik berjalan lancar dan aman. Keputusan untuk tidak memberikan diskon tiket musim ini diimbangi dengan solusi inovatif berupa ribuan tiket gratis bagi para pemudik.
Ribuan Tiket Gratis Siap Didistribusikan
Direktur Utama PT Pelni, Tri Andayani, dalam konferensi pers di Jakarta Pusat, menegaskan bahwa pihaknya tidak akan memberikan diskon tarif tiket kapal laut seperti yang biasa dilakukan setiap musim Lebaran. Sebagai gantinya, Pelni telah mendapatkan penugasan untuk mendistribusikan total 13.100 tiket gratis kepada para pemudik. Penugasan ini terbagi menjadi dua bagian utama, yaitu 9.900 tiket atas penugasan Kementerian Perhubungan dan 3.200 tiket dari berbagai perusahaan BUMN di bawah program mudik Gratis Kementerian BUMN.
Langkah ini diambil untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat yang ingin mudik tanpa terkendala biaya tiket. Rute perjalanan yang dilayani mencakup 28 jalur yang sudah ditentukan, memastikan bahwa jangkauan perjalanan pemudik tetap luas dan terjangkau.
Sistem Skema Operasional yang Berbeda
Di sektor transportasi laut, tidak ada perbedaan harga antara musim liburan dan hari-hari biasa seperti pada moda transportasi udara. Aturan dari Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) tidak memungkinkan adanya diskon tarif tiket laut. Oleh karena itu, pemberian tiket gratis dianggap sebagai solusi yang lebih tepat sasaran, mengingat harga tiket untuk transportasi laut memang sudah sebagian bersubsidi sebesar 70% dari harga pokok penjualan (HPP).
Tri Andayani menjelaskan bahwa insentif tiket gratis ini merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan sekaligus salah satu upaya untuk membantu pemerintah dalam menyukseskan program mudik gratis.
Dampak dan Harapan bagi Masyarakat
Dengan adanya program tiket gratis ini, diharapkan semakin banyak masyarakat yang dapat memanfaatkan fasilitas tersebut untuk pulang kampung pada saat Lebaran. PT Pelni sudah memproyeksikan puncak arus mudik akan terjadi pada tanggal 26 Maret 2025, dan mereka menyediakan sekitar 781.723 tiket untuk perjalanan mulai dari 16 Maret hingga 16 April 2025.
Program ini tidak hanya meringankan beban finansial masyarakat, tetapi juga meningkatkan keselamatan penumpang dengan memastikan bahwa perjalanan dilakukan melalui jalur laut yang lebih aman dan teratur. Dalam konteks transportasi publik di Indonesia, langkah ini merupakan sinyal positif bagi kebijakan transportasi yang lebih inklusif dan berorientasi pada pelayanan masyarakat.
Lewat inisiatif tersebut, PT Pelni berharap dapat selalu hadir sebagai solusi transportasi yang handal, terutama pada momen krusial seperti mudik Lebaran. Keberhasilan dari pelaksanaan program ini juga dapat menjadi indikasi bagi pemerintah serta perusahaan BUMN lainnya untuk semakin meningkatkan kolaborasi dalam memberikan pelayanan publik yang lebih baik dan efisien di masa depan.